DPRD Provinsi Jambi tetapkan 25 Ranperda masuk Propemperda
AKSATANEWS.COM- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi menetapkan 25 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi Program Pembentukan Peratu
Read moreAKSATANEWS.COM-Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Fadli Sudria saat dimintai keterangan mengenai pengembangan pariwisata di Provinsi Jambi mengatakan, khusus untuk Candi Muaro Jambi itu sudah menjadi cagar budaya.
"Itu tidak lagi menjadi kewenangan provinsi, tapi sudah nasional. Kemudian untuk wisata yang berada di kabupaten/kota, provinsi sifatnya hanya sebagai koordinator, dan pembinaan. Memang untuk pembangunan secara fisik tidak ada, karena itu kewenangan kabupaten/kota," katanya, Senin (5/12).
Sudria mengatakan, khusus untuk pengembangan wisata di Kerinci, jika penerbangan ke Bandara Depati Parbo tidak diperbaiki, maka pariwisata di sana tidak akan berkembang.
"Provinsi sudah bantu pembebasan lahan untuk perluasan bandara senilai Rp2 miliar," ujarnya.
Menurut dia, jika pariwisata Jambi ingin berkembang, ada tiga hal yang harus dipedomani. Pertama Plus, pemerintah harus melihat jumlah dana (APBD) yang sudah dikucurkan, dan berapa keuntungan yang didapat oleh masyarakat setempat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian kegemaran wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke wisata tersebut.
"Kerinci ini potensinya besar, apalagi Kayu Aro. Orang belum dikatakan ke Kerinci kalau tidak berkunjung ke Kebun Teh Kayu Aro. Ini adalah potensi daerah yang sangat luar biasa dan harus dikembangkan oleh pemerintah daerah," tambah anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kerinci-Sungai Penuh itu.
Kedua adalah minus. Orang yang berkunjung ke Kerinci akan bercerita kepada sahabat, keluarga dan lainnya.
"Apa yang dia tangkap saat berwisata itu akan diceritakan kepada orang lain. Misalnya jalannya jelek, kemudian macet, rawan longsor, masyarakat tidak ramah. Itu adalah minus. Artinya ini juga memberi dampak terhadap kunjungan wisata. Orang yang mengalami peristiwa tidak mengenakkan saat berwisata pasti mereka tidak akan kembali lagi,".
"Ketiga adalah zero (nol). Jadi yang wisata satu, kemudian pulang tetap satu. Dia tidak menceritakan peristiwa itu kepada orang lain, dia diam saja. Tentu poin yang harus kita kejar adalah yang pertama yaitu Plus. Bagaimana kita meramu pariwisata Provinsi Jambi ini nyaman, fasilitasnya bagus, sehingga orang berkesan ketika berkunjung. Orang berwisata inikan mau menghabiskan uang, kalau mereka dihadapkan dengan kondisi jalan yang macet akibat truk batubara, Siapa yang mau datang," tambahnya.
Kata Sudria, selain membenahi kondisi infrastruktur yang ada, pemerintah juga harus bekerja sama dengan provinsi lain seperti Sumatera Barat. Sebab banyak juga kunjungan wisatawan ke Kerinci yang melalui Sumatera Barat.
"Kita juga minta penguatan posisi Bandara Muaro Bungo. Sebab orang mau ke Kerinci dari Jakarta cukup lewat Bandara Bungo. Kalau kita mengandalkan bandara yang ada (Depati Parbo) itu sangat kecil," pungkasnya. (*)
AKSATANEWS.COM- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi menetapkan 25 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi Program Pembentukan Peratu
Read moreAKSATANEWS.COM-Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi Tahun 2023 menjadi tahun anggaran kedua untuk Pemerintahan Jambi Mantap 2
Read moreAKSATANEWS.COM-Kasus siswa SMAN 5 Kota Jambi yang kedapatan melakukan aksi minum-minuman keras yang kemudian dikeluarkan dari sekolahnya mendapat r
Read moreAKSATANEWS.COM- Angkutan Batubara di Provinsi Jambi mulai sore ini Senin (05/12/22) sudah dibolehkan beroperasi kembali. Dimana sebelumnya angkutan B
Read moreAKSATANEWS.COM- Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi laksanakan studi banding ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Senin (05/12/22). Studi ban
Read moreAKSATANEWS.COM- Anggota DPRD Provinsi Jambi minta Pemerintah Provinsi Jambi segera menyusun strategi percepatan untuk merealisasikan program pokok J
Read more