AKSATANEWS.COM-Pemkot Jambi fokus menghilangkan kemiskinan ekstrem di daerah itu dengan meminta kepada instansi terkait dan lurah se-Kota Jambi untuk melakukan pendataan ulang kembali masyarakat yang dinyatakan miskin ekstrem.
 
"Para lurah juga telah diberikan indikator atau tolak ukur untuk penilaian miskin ekstrem," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Jumat.

Saat ini terdapat sebanyak tujuh ribu keluarga masuk dalam kategori miskin ekstrem. Untuk itu, Pemkot Jambi juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jambi terkait dengan angka dan indikator kemiskinan ekstrim tersebut.
 
Ia menyebutkan indikator kategori kemiskinan ekstrem berpatok dengan data BPS yaitu keluarga dengan penghasilan di bawah Rp11 ribu rupiah per jiwa per hari.

Sehingga Fasha meminta kepada jajarannya, agar kemiskinan ekstrim ini bisa diatasi tahun ini juga. "Saya harap ini bisa dihapuskan mulai tahun ini. Jumlahnya berkisar tujuh ribu KK," katanya.
 
Untuk diketahui, Berdasarkan data, 9,02 persen masyarakat Kota Jambi berada dalam garis kemiskinan, atau sekitar 54.000 penduduk. Dari jumlah itu, 1,09 persen atau 6.500-7.000 penduduk dikategorikan miskin ekstrim.

Sementara itu angka kemiskinan Kota Jambi mengalami penurunan di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Dimana angka kemiskinan pada tahun 2022 adalah sebesar 8,33 sedangkan angka kemiskinan tahun 2021 sebesar 9,02. Angka kemiskinan Kota Jambi lebih kecil dibandingkan angka kemiskinan nasional yaitu 9,57.

Selain itu, Pemkot Jambi juga akan melakukan program pengentasan kemiskinan ekstrem sejalan dengan program pengendalian inflasi.(*)